2 pembawa mobil shi / Roll-on/roll-off (RoRo atau ro-ro) kapal kapal dirancang untuk membawa kargo roda seperti mobil, truk, semi-trailer truk, trailer atau mobil kereta api yang didorong dan mematikan kapal pada mereka sendiri roda. Hal ini berbeda dengan lo-lo (lift on-lift off) kapal-kapal yang menggunakan derek untuk memuat dan membongkar muatan.Sebagai negara kepulauan, salah satu alat transportasi massal yang diandalkan oleh masyarakat Indonesia adalah kapal. Kapal yang melintasi perairan di Indonesia amat beragam dan disesuaikan dengan jenis perairannya. Misalnya untuk melintasi sungai dan danau, maka yang diperlukan adalah jenis kapal seperti sampan, kapal mesin, perahu kecil atau boat. Sementara untuk jenis kapal yang melintasi perairan luas atau laut adalah kapal feri, kapal tongkang, kapal ro-ro, hingga kapal kontainer. Industri pelayaran nasional menjadi salah satu sektor yang strategis. Kita tidak asing dengan kata-kata Tol Laut yang merupakan program dari Presiden Joko Widodo. Tol laut diusung sebagai program kerja Presiden untuk mengedepankan penggunaan transportasi laut dengan kapal, dalam rangka mendistribusikan logistik. Tujuannya untuk menggerakkan roda perekonomian secara efisien dan merata. Saat ini di Indonesia pelayaran memiliki dua jenis, yakni pelayaran niaga yang sifatnya komersial dan pelayaran nonniaga yang berkaitan dengan pemerintah dan bela negara. Kapal memiliki banyak kriteria yang disesuaikan dengan medan tempuh dan kegunaannya. Klasifikasi kapal terbilang luas dan mencakup banyak kriteria. Berikut jenis-jenis kapal saat ini. Kapal layar, yaitu kapal besar yang memanfaatkan tenaga angin sebagai pendorongnya. Kapal uap, yaitu kapal yang tenaga penggeraknya menggunakan uap. Saat ini, sejumlah kapal uap digunakan di beberapa negara untuk kepentingan wisata sebagai transportasi penumpang. Kapal diesel. Sebagaimana menggunakan mesin turbin, maka kapal ini lebih cepat dan melintas. Saat ini, kapal diesel telah menggantikan fungsi dari kapal uap untuk mengangkut barang dan penumpang. Kapal selam. Kapal ini bergerak di bawah permukaan air dan umumnya digunakan untuk tujuan serta kepentingan militer atau ilmu pengetahuan laut. Kapal ini dirancang untuk melakukan penyelaman yang tidak dapat dijangkau manusia. Keunggulan transportasi laut Transportasi laut kerap dipilih masyarakat untuk berpindah tempat atau mengantarkan barang. Selain harganya yang lebih ekonomis dibandingkan menggunakan transportasi udara, muatan barang menggunakan transportasi laut lebih banyak. Berikut keunggulan lain menggunakan transportasi laut Menjangkau daerah pedalaman sehingga menjadi transportasi utama Tidak memerlukan biaya besar dalam membangun infrastruktur Mampu mengangkut volume besar Penggunaan bahan bakar efisien Selain itu, ada pula kekurangan dari transportasi laut seperti Bergantung pada kondisi alam Tingkat kenyamanan rendah Investasi besar untuk kapal baru Kecepatan jarak tempuh terbilang lama. Prasarana transportasi laut Sebagai kendaraan pengangkut penumpang, tentu kapal harus memiliki sarana dan prasarana yang mendukung operasionalnya. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi bukan hanya untuk keberlangsungan transportasi tersebut. Tapi juga mampu membawa efek lain bagi perekonomian. Berikut sejumlah prasarana yang mendukung transportasi laut Pelabuhan. Adalah fasilitas transportasi laut yang fungsinya untuk menerima kapal, dan memindahkan barang kargo atau penumpang. Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah tertentu. Fungsi pelabuhan juga sebagai penghubung antardaerah, pulau, dan negara. Sekaligus menjadi pusat perekonomian sebuah daerah. Berikut sejumlah fasilitas yang terdapat di pelabuhan. Dermaga tempat kapal bertambat untuk bongkar muat barang Crane alat untuk kegiatan bongkar muat barang Transito tempat menyimpan muatan dari kapal atau yang akan dipindahkan ke kapal Galangan kapal. Tempat untuk memperbaiki dan membuat kapal. Galangan kapal hanya jenis kapal tertentu saja yang bersandar seperti kapal pesiar atau yacht, armada militer, cruise line. Asuransi rangka kapal Transportasi laut termasuk jenis yang berisiko terjadi kecelakaan atau kerusakan saat berlayar. Maka, diperlukan untuk melindungi risiko dan mengurangi kerugian yang terjadi atas peristiwa tersebut, lewat asuransi rangka kapal. Asuransi rangka kapal adalah produk asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan kapal laut. Termasuk juga rangka, mesin, dan atau peralatannya. Perlindungan diberikan ketika kapal menghadapi bahaya di laut seperti cuaca buruk, tabrakan, kandas, terdampar, tenggelam, tabrakan, risiko kebakaran, ledakan, pembajakan, pembuangan barang ke laut, tabrakan, hingga kelalaian nakhoda. Apa saja keuntungan memiliki asuransi rangka kapal? Manfaat asuransi pada dasarnya adalah memberi proteksi finansial, sebagaimana asuransi rangka kapal memberikan perlindungan rangka kapal dari kerugian finansial akibat kerusakan atas peristiwa yang telah dijabarkan di atas. Salah satu perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi rangka kapal adalah Asuransi Astra Buana. Asuransi ACA. Persyaratan asuransi rangka kapal Saat membeli asuransi rangka kapal, ada sejumlah syarat-syarat khusus untuk pengangkutan dengan jenis kapal komersial, seperti kapal tongkang, LCT, kapal kayu, dan kapal besi. Berikut perinciannya Untuk mengangkut kargo Alat-2 Berat, ada keharusan dilakukan survey oleh IMS independen marine surveyor terlebih dahulu. Untuk selain alat berat jika nilai pertanggungan kargo di atas Rp500 juta, maka harus ada survey IMS. Klaim asuransi kapal Pemilik yang ingin mengajukan klaim atas kerusakan dan kerugian yang menimpa kapalnya wajib menyediakan sejumlah dokumen agar dapat diterima oleh perusahaan asuransi sesuai persyaratan dan ketentuannya. Pada berikut dokumen yang harus disiapkan. Sertifikat kapal. Surat pengajuan klaim secara tertulis. Formulir klaim. Polis asuransi. Berita acara kronologis kejadian. Estimasi rincian biaya kerugian. Laporan kecelakaan kapal. Surat izin berlayar dari pihak syahbandar. Laporan cuaca saat kejadian. Foto dokumentasi yang berhubungan dengan kerusakan atau kejadian. Sekian informasi jenis kapal, keunggulannya sebagai alat transportasi hingga perlindungan yang dapat diberikan untuk kapal. Untuk mendapatkan informasi tentang produk asuransi yang manfaat yang tepat untuk diri kita, keluarga, dan perusahaan, jangan ragu untuk berkonsultasi secara gratis di Lifepal.
TerhadapHambatan Total Kapal, dengan hasil Besarnya tahanan dan daya efektif kapal yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan 15 knot pada kapal dengan bulbous bow jenis ram bow yang diperoleh dari maxsurf 487,48 kN dan 6305,47 Hp. Untuk kapal dengan bulbous bow jenis hiu martil, tahanan dan daya efektif yang diperoleh hasil adalah 525,75 kN dan
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang di laut, pada semua daerah yang mempunyai perairan tertentu. Sejak dahulu, orang sudah menggunakan kapal sebagai sarana transportasi laut. Hal ini sudah menjadi kebiasaan hubungan antara kelompok orang dengan kelompok orang lainnya. Semua ini diperlukan sebagai sarana transportasi laut. Alat untuk transportasi itu adalah kapal atau perahu. Dengan menggunakan kapal, orang akan dapat menuju ke suatu tempat untuk berkomunikasi dengan orang lain untuk tujuan tertentu.. Dengan adanya perbedaan tempat oleh perairan, yang memiliki sifat dan kedalaman yang berbeda-beda, maka diperlukan sebuah kapal yang mampu untuk melintasi perairan yang luas. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peranan penggunaan kapal pun ikut berkembang. Bila dahulu kapal hanya digunakan untuk sarana transportasi laut , maka sekarang ini kapal digunakan untuk membawa muatan, berperang, mencari minyak,ekspor / impor dan lain-lainya. Sehubungan dengan Dunia Perkapalan saat ini, sarana transportasii laut diisi oleh armada-armada kapal dagang. Kapal-kapal tersebut berguna untuk membawa muatan melalui perairan dengan aman, cepat dan ekonomis. Sebagian besar 3/5 permukaan bumi terdiri dari air. Pada abad ini dan yang akan datang kapal masih berfungsi sebagai kebutuhan hidup di muka bumi ini, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu diperlukan peranan kapal,. misalnya untuk mengangkut orang atau barang, penelitian di laut, penambangan minyak dan, penangkapan ikan serta penambangan mineral lainnya. Kapal dengan bentuk dan konstruksinya mempunyai fungsi tertentu yang tergantung, pada tiga faktor utama, yaitu jenis macam kargo yang di bawa, bahan baku kapal, daerah operasi pelayaran kapal. Kapal pembawa muatan dibagi menjadi tiga bagian yaitu kapal kargo, kapal tangki, dan kapal penumpang. Sedangkan kapal kargo juga dibagi lagi menurut cara muatannya yaitu kapal peti kemas kontainer, kapal palet , kapal roll on roll off Ro-ro. Kapal tangki adalah kapal yang khusus digunakan untuk membawa minyak mentah, minyak hasil penyulingan gas alam cair, dan lain-lain. Kapal penumpang dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu kapal penyeberang feri, kapal penumpang umum. Pengkhususan terhadap jenis muatan memberi dampak peningkatan efisiensi dan produktifitas. Karakteristik sebuah kapal akan berpengaruh terhadap konstruksi kapal tersebut. Berkaitan dengan konstruksi kapal tersebut sangat erat hubungan antara susunan kerangka utama dengan Teknik Konstruksi kapal 2 pelat-pelat kulit kapal sebagai konstruksi yang dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu a Konstruksi Memanjang, b Konstruksi Melintang, c Konstruksi Kombinasi kombinasi antara konstruksi memanjang dan melintang. Secara umum perlu pula diperhatikan cara pembangunan konstruksi kapal perlu sarana dan prasarana dengan memakai cara/metode yang lebih efisien. Kemampuan konstruksi diartikan sebagai pemakaian ilmu dan pengalaman konstruksi dalam perencanaan, perancangan design , operasi lapangan untuk memperoleh objektifitas proyek keseluruhan. Untuk tujuan ini, putusan kemampuan konstruksi diarahkan sebagai berikut Pengurangan jumlah waktu konstruksi, dengan cara menciptakan kondisi memaksimalkan potensi untuk konstruksi secara bersamaan dan mengurangi kerja ulang serta waktu terbuang. Pengurangan biaya peralatan konstruksi dengan cara pemakaian peralatan lebih efisien, mengurangi keperluan biaya tinggi. Pengurangan biaya material, dengan memperbaiki kualitas desain, material yang lebih murah dan meminisasi buangan
LANTAIINTERIOR KAPAL Kamis, 07 Januari 2016. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HPL DALAM FINISHING INTERIOR . High Pressure Laminate (HPL) yaitu laminasi dengan tekanan tinggi yang merupakan salah satu bahan finishing umum digunakan dalam produk mebel dan permukaan interior. Ini bekerja lebih baik sebagai penutup permukaan untuk cabintets, meja Kapal tanker Kapal tanker adalah kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak atau produk turunannya, kapal tangker di desain berbeda dengan jenis kapal lain, dengan ciri khas pipa-pipa yang begitu banyak di bagian deck. adapula yang di desain berbentuk setengah lingkaran bada bagian decknya tengker jenis ini biasanya di sebut LNG, Di antara berbagai jenis kapal tanker, supertanker dirancang untuk mengangkut minyak terbesar di dunia. Di samping mengangkut pipa saluran minyak, kapal tanker juga kendaraan untuk mengangkut minyak mentah, kapal tanker dirancang dengan sistem keselamatan tinggi dan menetapkan standar keselamatan yang sangat tinggi hal ini diesebapkan karna jenis muatan yang dibawanya sangat berbahaya. Kapal Tanker Membawa muatan yang berbahaya untuk Manusia dan linkungan,apabila terjadi kesalahan akan berakibat fatal bagi pekerja di kapal dan lingkungan sekitarnya,maka dari itu bekerja dim atas kapal tangker sangat di perhatikan SAFETY para pekerja. tak sedikit kejadian-kejadian telah terjadi yang di alami teman kita saat bekerja dikapal tangker ntah itu kebakaran atau pencemaran. Jenis kapal Tanker Berdasarkan muatan Berikut ini adalah jenis jenis kapal tangker di klasifikasikan berdasarkan jenis muata yang dimuatnya antaralain; Oil Tanker, Chemical Tanker, Liquified Natural Gas LNG tanker Oil Tanker adalah jenis kapal tanker yang dibangun atau disesuaikan untuk mengangkut minyak curah. Ada beberapa jenis oil tanker, antara lain; Crude Tanker dan Product Tanker. Crude Tanker adalah kapal tanker yang membawa muatan minyak mentah, sedangkan product tanker adalah kapal tanker yang membawa muatan yang sudah diolah dari kilang. Ukuran kapal Crude Tanker biasanya berukuran lebih besar dari kapal Product Tanker. Chemical Tanker adalah jenis kapal tanker yang dirancang untuk mengangkut bahan kimia. Chemical Tanker juga digunakan untuk mengangkut jenis bahan sensitif dengan standar kebersihan tankhi yang tinggi seperti minyak nabati, lemak, minyak sawit, soda kaustik, dan metanol. Chemical tanker ini tebagi dalam beberapa golongan atau class 1,2,3 Tanker Chemical tergantung oleh tingkat bahaya bahan kimia,apa bila bahan kimia yang di bawa sangat berbahaya maka kapal Tanker ini di masukan di class 1,untuk class 2 dan 3 untuk bahan kimia menengah dan rendah contoh muatan Palm Oil atau Minyak Kelapa saiwit dll. Liquified Natural Gas LNG Kapal Tanker LNG adalah jenis kapal tanker yang dirancang dengan bentuk yang unik yaitu seprti setengah lingkaran bola besar yang di pasang pada bagian deck untuk mengangkut muatan gas alam cair. Jenis kapal tangker berdasakan ukuran Berikut ini adalah jenis jenis kapal tangker di klasifikasikan berdasarkan ukuran atau besar kapal tangker tersebut antara lain; Coastal, Aframax, Seuz-max, VLCC Very Large Crude Carrier, ULCC Ultra Large Crude Carrier Coastal adalah kapal tangker dengan ukuran LAO 205m BEAM 29m DRAF 16m dan memiliki Bobot mati dwt Baca sistem pencegahan pencemaran minyak di kapal tanker Kapal Tanker adalah kapal yang menetapkan standar keselamatan yang sangat tinggi hal ini diesebapkan karna jenis muatan yang dibawanya sangat berbahaya. Berikut ini adalah beberapa sartifikat yang harus dipersiapkan antara lain sertifikat keahlian seperti Basic Safety Training BST. Proviciency in Survival Craft and Rescue Boat PSCRB Advance Fire Fighting AFF Medical First Aid MFA Tanker Familiarization TF Deck Watchkeeping ANT-D Oil Tanker OT Chemical Tanker CT. Liquified Gas Tanker LGT.Monday 13 Mar 2017 - 13:07:23. foto: - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Asosiasi Perusahaan Compressed Natural Gas Indonesia (APCNG) dan Asia Pacific Natural Gas Vehicles Association (ANGVA), menggelar acara Natural Gas Vehicles (NGV) & Infrastructure Indonesia Forum & Exhibition yang ke-11.ArticlePDF AvailableAbstract and FiguresABSTRAK Pertamina sebagai badan usaha milik negara dipercaya untuk mendistribusikan BBM dan mengangkut minyak mentah ke seluruh pelosok Indonesia dengan mengoperasikan kapal-kapal tanker menurut tipe dan muatan yang kapal-kapal tanker penting diketahui karena tuntutan efisiensi biaya pengapalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja kecepatan kapal tertinggi 13,2940 knot ditunjukkan oleh kapal tipe GP, sedangkan dan kinerja kecepatan kapal terburuk 10,5233 knot ditunjukkan oleh kapal tipe MR masing-masing sebagai angkutan minyak mentah. Kinerja susut muatan terbaik 0,02683% ditunjukkan oleh kapal tipe MR angkutan minyak mentah, dan terburuk 0,05669% ditunjukkan oleh kapal tipe GP angkutan komponen BBM. MANOVA digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel bebas tipe kapal dan muatan yang diangkut terhadap variabel kinerja kecepatan kapal dan susut muatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F untuk Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,01 artinya terdapat perbedaan yang signifikan untuk kinerja kecepatan kapal dan susut muatan menurut tipe kapal dan kargo yang diangkut. Dari hasil tests of between subjects effects, dapat disimpulkan bahwa tipe kapal dan kargo yang diangkut berpengaruh signifikan terhadap kecepatan kapal yang ditunjukkan pada nilai F dengan signifikansi 0,001, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap susut muatan, sebagaimana ditunjukkan pada nilai F dengan signifikansi 0, Pertamina as a state-owned enterprise was trusted to transport product oil and crude oil to all corners of Indonesia by operating oil tankers according to type and cargo transported. Tankers’ performance were important to know due to efficiency in shipping cost. Results of this study showed that the fastest speed performance knots was shown by the type of vessel GP, while the slowest performance knots was indicated by the type of vessel MR, both of them carried crude oil. While the best performance of transportation loss was demonstrated by the type of vessel MR with cargo crude oil that was and the worst was indicated by the type of vessel GP with cargo intermediate that was MANOVA was used to analyse influences independent variables the type of vessel and the cargo transported on the dependent variables the performance of speed and transportation loss. The result expressed that F value of Pillai's Trace, Wilks' Lambda, Hotelling's Trace, and Roy's Largest Root was significant, smaller than It was meant that there was a significant difference to the performance of the speed and the transportation lossses according to the type of vessel and the cargo transported. Hence, the results of the tests of between subjects effects indicated that the type of vessel and the cargo transported significantly effected on the speed as indicated by the F value with significance value but no significant effect on the transportation loss, as indicated on the F value with significance value may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 45Perbandingan Kinerja Kapal-Kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero, Catur Winarto, Budhi Hascaryo Iskandar, Yandra ArkemanPerbandingan Kinerja Kapal-kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero Performance Comparison of Product Oil and Crude Oil Tankers Using Multivariate Analysis of Variance Case Study at PT. Pertamina Persero Catur Winarto 1,*, Budhi Hascaryo Iskandar 2, Yandra Arkeman 31Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor IPB2Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan3Departemen Teknologi Industri PertanianJl. Raya Pajajaran No. 35, Bogor 16151 - * 14 Januari 2017, revisi 1 16 Januari 2017, revisi 2 26 Januari 2017, disetujui 15 Mei 2017AbstractPertamina as a state-owned enterprise was trusted to transport product oil and crude oil to all corners of Indonesia by operating oil tankers according to type and cargo carried. Tankers’ performance were important to know due to eciency in shipping cost. Results of this study showed that the fastest speed performance knots was shown by the type of vessel General Purpose GP, while the slowest performance knots was indicated by the type of vessel Medium Range MR, both of them carried crude oil. While the best performance of transportation loss was demonstrated by the type of vessel MR with cargo crude oil that was and the type of vessel GP indicated the worst with cargo intermediate that was MANOVA was used to analyze inuences independent variables the type of vessel and the cargo transported on the dependent variables the performance of speed and transportation loss. The result expressed that F value of Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, and Roy’s Largest Root was signicant, smaller than It was meant that there was a substantial dierence in the performance of the speed and the transportation losses according to the type of vessel and the cargo transported. Hence, the results of the tests of between-subjects eects indicated that the kind of ship and the loading carried signicantly aected on the speed as indicated by the F value with signicance value but no signicant eect on the transportation loss, as shown on the F value with signicance value MANOVA, performance, speed, tanker ship, transport sebagai badan usaha milik negara dipercaya untuk mendistribusikan BBM dan mengangkut minyak mentah ke seluruh pelosok Indonesia. Dalam melakukan distribusinya perusahaan mengoperasikan kapal-kapal tanker menurut tipe dan muatan yang diangkut. Perusahaan memandang penting untuk mengetahui kinerja kapal-kapal tankernya karena tuntutan esiensi biaya pengapalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja kecepatan kapal tertinggi ditunjukkan oleh kapal tipe General Purpose GP angkutan minyak mentah yaitu 13,2940 knot, sedangkan kinerja kecepatan kapal terburuk ditunjukkan oleh kapal tipe Medium Range MR angkutan minyak mentah yaitu 10,5233 knot. Sementara itu kinerja susut muatan terbaik ditunjukkan oleh kapal tipe MR angkutan minyak mentah yaitu 0,02683%, dan terburuk ditunjukkan oleh kapal tipe GP angkutan komponen BBM yaitu 0,05669%. MANOVA digunakan untuk menganalisis apakah ada pengaruh antara variabel bebas tipe kapal dan muatan yang diangkut terhadap variabel terikat kinerja kecepatan kapal dan susut muatan. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai F untuk Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root memiliki signikansi yang lebih kecil dari 0,01 artinya terdapat perbedaan yang signikan untuk kinerja kecepatan kapal dan susut muatan menurut tipe kapal dan kargo yang diangkut. Dari hasil tests of between subjects eects, dapat disimpulkan bahwa tipe kapal dan kargo yang diangkut berpengaruh signikan terhadap kecepatan kapal yang ditunjukkan pada nilai F dengan signikansi 0,001, tetapi tidak berpengaruh signikan terhadap susut muatan, sebagaimana ditunjukkan pada nilai F dengan signikansi 0, kunci Kapal tanker, kecepatan, kinerja, MANOVA, susut Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 201746PendahuluanDalam melaksanakan pengangkutan minyak mentah maupun bahan bakar minyak BBM dan gas via laut, Pertamina setiap harinya mengoperasikan lebih dari 200 kapal tanker dengan berbagai ukuran tipe kapal dan kargo angkut. Kapal-kapal tersebut sebanyak 69 unit dimiliki sendiri dan sisanya disewa dari perusahaan lain di Indonesia. Pengoperasian kapal-kapal menyesuaikan kondisi perairan di Indonesia dari mulai perarian sungai, laut dangkal, hingga laut dalam. Tipe kapal yang dioperasikan mulai dari oil barge OB,Satgas tugboat TB dan oil barge, bulk lighter BL, small-1 S1, small-2 S2, general purpose GP, medium range MR, large range LR, very large crude carrier VLCC, dan ultra large crude carrier ULCC untuk angkutan minyak mentah dan BBM. Selain itu ada pula angkutan berdasarkan jumlah kargo angkut yang disebut contract of areightment COA. Untuk angkutan gas dibedakan menjadi small pressurized, medium fully refrigerated Midsize, dan very large gas carrier VLGC. Jenis kargo yang diangkut Pertamina adalah minyak mentah, gas, aspal, white oil avtur, premium, solar, kerosene, intermediate naphtha dan HOMC, black oil fule oil dan diesel oil, produk petrokimia paraxylene dan benzene, serta produk-produk turunan minyak lainnya. Sejalan dengan program transformasi perusahaan yang telah dimulai pada tahun 2009, seluruh lini bisnis dituntut menjalankan bisnisnya secara menguntungkan dan esien. Begitu pula dengan bagian perkapalan dituntut untuk dapat melakukan esiensi dalam hal biaya pengapalan shipping cost. Jumlah kargo yang harus diangkut semakin tahun semakin meningkat, jumlah kapal semakin banyak, dan kinerja kapal dituntut pula semakin yang digunakan untuk mengangkut minyak produk dari kilang menuju depot utama atau dari lapangan pengeboran minyak mentah ke kilang adalah kapal-kapal tipe general purpose GP ukuran ± DWT dan tipe medium range MR ukuran ± DWT. Kinerja operasional kapal masih harus ditingkatkan, antara lain kecepatan kapal speed yang belum optimal serta masih terjadi susut muatan transportation loss yang melebihi toleransi. Kecepatan yang tidak optimal dapat disebabkan kondisi mesin yang mengalami kerusakan, sedangkan susut muatan melebihi toleransi dapat terjadi karena kecurangan dari pihak kapal maupun pihak darat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja kecepatan kapal dan susut muatan untuk setiap tipe kapal dan kargo yang diangkut serta menganalisis pengaruh tipe kapal dan kargo yang diangkut terhadap kinerja kecepatan kapal dan susut muatan. Input yang akan digunakan adalah data pengapalan selama semester I tahun Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Bab I Ketentuan Umum, dalam Pasal 1 disebutkan bahwa kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah [1]. Sementara dalam Kitab Undang Undang Hukum Dagang KUHD Pasal 309 disebukan bahwa kapal adalah semua alat berlayar, bagaimanapun namanya dan apapun sifatnya. Kecuali bila ditentukan lain, atau diadakan perjanjian lain, dianggap bahwa kapal itu meliputi perlengkapan kapalnya. Dengan perlengkapan kapal diartikan segala barang yang tidak merupakan bagian kapal itu, tetapi diperuntukkan tetap digunakan dengan kapal itu [2]. Kapal tanker merupakan kapal khusus yang mengangkut barang berbahaya sebagaimana disebutkan dalam UU Tahun 2008, bagian penjelasan Pasal 46 yang dimaksud dengan “kapal khusus yang mengangkut barang berbahaya” adalah kapal yang dirancang khusus untuk mengangkut barang berbahaya yang antara lain berupa gas, minyak bumi, bahan kimia, dan Branch and Robarts 2014, pertumbuhan tonase kapal tanker setiap tahun terus bertambah. Sampai dengan akhir tahun 2012, persentase pertumbuhan mencapai atau mewakili atau DWT dari total seluruh armada kapal di dunia [3]. Hal ini salah satunya akibat kewajiban penggantian tanker lambung tunggal menjadi 47Perbandingan Kinerja Kapal-Kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero, Catur Winarto, Budhi Hascaryo Iskandar, Yandra Arkemancontamination, dan susut muatan transport loss, R2. Kinerja ini dipantau setiap saat pengapalan dilakukan dan dievaluasi setiap minggu, setiap bulan, dan setiap merupakan alat stastistik yang berguna untuk menguji beda varians. Berbeda dengan analysis of variance ANOVA yang berasal dari satu variabel terikat, pada MANOVA varians yang dibandingkan berasal dari dua variabel atau lebih. Menurut Rencher 2002, dalam kasus multivariat, misalkan kita memiliki sampel acak bebas sebanyak k dengan ukuran n, didapatkan dari populasi normal p dengan matriks kovariat yang sama [5], maka MANOVA satu arah dapat digambarkan dalam Tabel 1. Struktur data MANOVASumber Rencher, 2002Koesien Lambda Wilks Λlambung ganda yang diadopsi sejak Desember 2013 sebagaimana disebutkan dalam Amandemen Annex I MARPOL. Tanker adalah kategori kapal yang didesain dengan lambung dek tunggal termasuk penyusunan tanki-tanki secara integral maupun independen, khususnya untuk angkutan kargo curah dalam bentuk cairan. Tipe-tipe tanker antara lain tanker minyak, tanker kimia, tanker gas cair, dan tanker-tanker lainnya seperti tanker aspal, tanker jus buah, tanker bir, dan tanker air. Sedangkan variasi tur tanker termasuk struktur double bottom, double hull, double side, tank coating, serta tur lain menyesuaikan kargo yang diangkut [3].Kinerja adalah suatu hasil kerja dari manusia atau mesin dibandingkan dengan standar kerja yang ditetapkan. Kinerja kapal menunjukkan seberapa handal kapal dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. BIMCO 2015 menyebutkan bahwa kinerja perkapalan dinilai secara hierarkis menjadi 7 indeks kinerja perkapalan shipping performance index, SPI yang terdiri dari 34 indikator kinerja kunci key performance indicator, KPI dan 64 indikator kinerja performance indicators, PI. Tujuh area kelompok KPI dalam SPI meliputi kinerja lingkungan, kinerja kesehatan dan keamanan, kinerja manajemen SDM, kinerja keselamatan navigasi, kinerja operasional, kinerja keamanan, dan kinerja teknis. Selanjutnya kinerja operasional dijabarkan dalam 8 KPI, yaitu kinerja anggaran, kinerja perencanaan drydocking, insiden yang berhubungan dengan muatan, kekurangan operasional, rasio kecelakaan penumpang, penahanan oleh port state control, ketersediaan kapal, dan temuan vetting [4].Serupa dengan BIMCO, Pertamina mengaplikasikan ukuran kinerja operasional kapal yang digunakan antara lain biaya perkapalan shipping cost, kecepatan kapal speed, tingkat pemuatan eective load factor, ELF, jumlah hari operasional kapal dalam sekali pelayaran round trip days, RTD, jumlah hari operasional kapal dalam setahun commission days, konsumsi bahan bakar kapal bunker consumption, ketersediaan tonase tonnage availability, jumlah insiden kecelakaan awak kapal number of accident, NOA, jumlah insiden kontaminasi muatan cargo Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 201748Penelitian-penelitian sebelumnya telah meng-aplikasikan metode MANOVA dalam analisis stastistik hubungannya dalam bidang pelabuhan, pelayaran dan logistik, sedangkan penelitian tentang kinerja kapal tanker dengan mengaplikasikan metode MANOVA belum pernah dilakukan. Jensen AK et. al. 2015 mensurvei mahasiswa di sekolah umum dan sekolah pelayaran di Swedia, Norwegia, dan Yunani untuk melihat perbedaan persepsi mereka mengenai industri pelayaran dari 11 dimensi. Dengan menggunakan metode MANOVA terlihat perbedaan persepsi mahasiswa mengenai tingkat kepentingan dari 11 dimensi tersebut di 3 negara yang di survei. Menurut para mahasiswa, dimensi penghargaan dan kapal sebagai tempat kerja merupakan dimensi yang paling penting [6]. Chen K 2009 melanjutkan penelitian SERVQUAL yang telah dilakukan oleh Zeithaml et. al. 1990 bahwa terdapat dua kesenjangan yaitu kesenjangan diantara pelanggan bisnis dan kesenjangan diantara tipe pekerja dari pelangan bisnis. Penelitian dilakukan sebagai studi kasus pada perusahaan pelayaran di Taiwan. Melalui metode SERVQUAL terlihat perbedaan persepsi diantara pelanggan bisnis dan diantara tipe pekerja dari pelanggan bisnis. Hasil analisis MANOVA menyebutkan bahwa secara signikan terdapat gap persepsi diantara pelanggan bisnis dan diantara tipe pekerja dari pelanggan bisnis [7][8]. Senarak C et. al. 2013 menganalisis kebijakan pengelolaan limbah berdasarkan transaksi antara pihak kapal dan pihak pelabuhan. MANOVA digunakan untuk meneliti pengaruh kolaborasi transaksional variabel bebas pada alasan yang berbeda untuk menggunakan fasilitas penerimaan limbah dari perusahaan pelayaran variabel terikat. Studi ini menunjukkan bahwa motivasi operator kapal diidentikasi sebagai undang-undang dan peraturan, keterbatasan navigasi, kemitraan, daya saing dan kesadaran lingkungan, bervariasi tergantung pada frekuensi transaksi selama setahun [9].Al-Aali A 1995 melakukan studi dan analisis kepada 58 ekporter makanan dan bahan kimia mengenai 24 hambatan dalam ekspor. MANOVA digunakan untuk mengalisis tingkat perbedaan pengaruh hambatan-hambatan tersebut. Analisis MANOVA menunjukkan secara signikan pada level respons yang berbeda dari para eksporter terhadap hambatan-hambatan tersebut [10].Metodologi Lokasi dalam penelitian ini adalah kantor Pertamina bagian Perkapalan yang beralamat di Jalan Yos Sudarso No. 32-34 Tanjung Priok Jakarta Utara. Pertamina mengoperasikan lebih dari 200 kapal tanker untuk melayani distribusi BBM dan gas serta pengangkutan minyak mentah. Bagian yang menangani operasional kapal tanker adalah bagian Shipping Operation. Penelitian ini dimulai dari kegiatan penyusunan penentuan tema hingga pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari 2016 hingga November penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder yaitu berupa data pengapalan selama satu semester pertama tahun 2016, yang didalamnya mencakup nama kapal, rute pengapalan, kargo yang diangkut, kinerja waktu, kinerja kargo, dan kinerja bunker. Selain itu ditambah pula dengan literatur berupa jurnal, tesis maupun buku yang relevan dengan penelitian ini. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kapal tanker dengan ukuran medium range ± DWT dan general purpose ± DWT. Sedangkan muatan yang diangkut adalah BBM, dan minyak mentah. Komponen BBM merupakan Tabel 2. Transformasi koesien lambda Wilks untuk uji-FSumber Rencher, 2002 49Perbandingan Kinerja Kapal-Kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero, Catur Winarto, Budhi Hascaryo Iskandar, Yandra ArkemanTabel 3. Variabel bebasSumber Hasil analisis, 2016Tabel 4. Variabel terikatSumber Hasil analisis, setengah jadi dari BBM. Dalam penelitian ini tidak dibedakan antara kapal milik dan kapal sewa, sedangkan usia kapal maksimum 25 tahun. Adapun variabel data yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja kecepatan kapal dan kinerja susut muatan. Data kinerja kecepatan kapal yang diambil dalam penelitian ini adalah kecepatan kapal operasional, sehingga penelitian ini tidak memasukkan studi tentang kapal-kapal yang difungsikan sebagai oating storage maupun mothership pada kegiatan ship-to-ship STS. Sedangkan untuk data kinerja susut muatan diambil dari data susut muatan di atas nilai 0%, sehingga kinerja kapal yang membongkar muatan dengan kinerja gain nilai susut muatannya dibawah 0% tidak dimasukkan. Adapun variabel data yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel contoh sample yang diambil sejumlah 350 pengapalan yang memenuhi persyaratan variabel terikat, dimana untuk setiap variabel bebas memiliki jumlah contoh yang berbeda dikarenakan dalam waktu 1 bulan jumlah pengapalan muatan BBM dan minyak mentah tidak sama. Jumlah pengapalan muatan BBM lebih banyak daripada pengapalan minyak mentah. Selanjutnya setelah data dikumpulkan, data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS dengan modul MANOVA sehingga diketahui tingkat perbedaan kinerja kapal variabel terikat dengan tipe dan kargo kapal variabel bebas. Hasil pengolahan data dianalisis dan dibandingkan perbedaan tingkat kinerja kapal tersebut, sehingga didapatkan gambaran kinerja kapal yang baik maupun yang masih rendah. Analisis dan PembahasanKinerja Kapal Menurut Tipe Kapal dan Kargo yang DiangkutHasil pengukuran kinerja kecepatan kapal tanker menurut kargo yang diangkut dapat dilihat dalam rangkuman statistik deskriptif di Tabel 5. Kinerja rata-rata kecepatan kapal tipe MR dengan muatan BBM, yaitu 11,4631 knot, adalah paling baik dibandingkan dengan kapal muatan komponen BBM, yaitu 11,4021 knot, dan kapal muatan minyak mentah yaitu 10,5233 knot. Namun, bila dibandingkan dengan standar kinerja kapal Pertamina, maka kinerja kapal belum memenuhi standar karena nilainya lebih kecil dari 12 knot. Sedangkan untuk kapal tipe GP, kinerja kecepatan kapal muatan minyak mentah yaitu 13,2940 knot, adalah paling bagus dibandingkan dengan kapal muatan BBM yaitu 11,3643 knot dan kapal muatan komponen BBM yaitu 11,6338 knot. Bila dibandingkan dengan standar kinerja kapal di Pertamina, maka dapat dikatakan bahwa secara rata-rata kinerja kapal tipe GP sudah memenuhi syarat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja kecepatan kapal tipe GP lebih baik daripada kapal tipe MR, dan kinerja kapal yang terbaik Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 201750adalah kelompok kapal tipe GP dengan angkutan minyak mentah. Hal ini dimungkinkan karena standar usia kapal-kapal muatan minyak mentah adalah maksimum 20 tahun sementara kapal-kapal muatan BBM adalah maksimum 25 kita lihat dari sisi penyebaran data, bahwa data kecepatan kapal tipe GP dengan muatan komponen BBM lebih tersebar dibandingkan dengan kapal tipe lainnya karena nilai varians dan standard deviasi paling besar yaitu dan Sementara itu, penyebaran data yang kurang luas ada pada kapal angkutan minyak mentah karena nilai varians dan standar deviasi paling kecil yaitu dan Namun, bila kita membandingkan jangkauan data perbandingan nilai minimum dan maksimum kecepatan kapal, maka data kapal tipe GP dengan muatan BBM lebih tersebar karena nilai jangkauannya bila dibandingkan dengan kapal lainnya. Kinerja susut muatan kapal tanker menurut kargo yang diangkut dapat dilihat dalam rangkuman statistik deskriptif di Tabel 6. Hasil pengukuran kinerja rata-rata susut muatan menunjukkan bahwa kapal tipe MR dengan muatan minyak mentah adalah paling baik bila dibandingkan dengan kapal muatan komponen BBM dan kapal muatan BBM Bila dibandingkan dengan standar kinerja kapal di Pertamina, maka kinerja kapal sudah memenuhi standar karena nilainya lebih kecil daripada Sedangkan untuk kapal tipe GP, hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa rata-rata susut muatan kapal tipe GP angkutan minyak mentah adalah paling bagus dibandingkan dengan kapal tipe GP dengan muatan BBM dan muatan komponen BBM Bila dibandingkan dengan standar kinerja kapal di Pertamina, maka dapat dinyatakan bahwa secara rata-rata kinerja kapal tipe GP sudah memenuhi syarat. Secara keseluruhan, dari sisi kinerja susut muatan dapat dikatakan bahwa kapal tipe MR lebih baik daripada kapal tipe GP, dan kapal yang terbaik adalah kapal tipe MR muatan minyak Homogenitas VarianPada Tabel 7, hasil uji Levene menunjukkan bahwa nillai F untuk variabel kecepatan kapal adalah dengan signikansi dan nilai F untuk variabel susut muatan adalah dengan signikansi Oleh karena taraf signikansi yang diterapkan α = maka baik variabel kecepatan kapal maupun susut muatan keduanya tidak signikan karena lebih besar daripada Hal ini berarti baik variabel kecepatan kapal maupun susut muatan memiliki varians yang homogen, sehingga uji MANOVA dapat Homogenitas Matriks Varian / KovarianHasil uji homogenitas dalam Tabel 8 menunjukkan nilai Box’s M adalah dengan signikansi Oleh karena ditetapkan syarat signikansi penelitian adalah maka nilai Box’s M yang diperoleh tidak signikan karena lebih besar daro Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matriks varian / kovarian dari variabel dependen adalah homogen, sehingga analisis MANOVA dapat dilanjutkan. Uji MANOVASetelah kedua persyaratan uji terpenuhi, selanjutnya dilakukan uji MANOVA, yang digunakan untuk Tabel 7. Levene’s test of equality of error variancesaSumber Hasil analisis, 5. Statistik deskriptif kinerja kecepatan kapal menurut tipe kapal dan kargo yang diangkutCatatan Standar kecepatan kapal MR = 12 knot, GP = 11 knotSumber Hasil analisis, 2016Catatan Standar susut muatan = Hasil analisis, 2016Tabel 6. Statistik deskriptif kinerja susut muatan menurut tipe kapal dan kargo yang diangkut 51Perbandingan Kinerja Kapal-Kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero, Catur Winarto, Budhi Hascaryo Iskandar, Yandra ArkemanTabel 8. Box’s test of equality of covariance matricesSumber Hasil analisis, 2016menguji apakah terdapat perbedaan beberapa variabel terkait antara kelompok yang berbeda. Dalam penelitian ini, uji MANOVA dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja kecepatan kapal dan susut muatan antara kapal-kapal tipe MR dan GP dengan kargo yang diangkut adalah BBM, komponen BBM, dan minyak mentah. Keputusan diambil dengan analisis Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root. Hasil analisis dapat dilihat dalam Tabel untuk mengetahui seberapa pengaruh tipe kapal dan kargo yang diangkut terhadap kinerja kecepatan kapal dan susut muatan, dilakukan tests of between subjects eects . Hal ini dapat dilihat dalam Tabel uji MANOVA menunjukkan bahwa nilai F untuk Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root memiliki signikansi yang lebih kecil dari 0,01. Jika kita perhatikan detail maka terlihat nilai F untuk Roy’s Largest Root untuk variabel indepent kargo yang diangkut kurang berpengaruh signikan karena nilainya yaitu 0,018 mendekati 0,01. Namun, jika diperlakukan adanya kovarian antara tipe kapal dan kargo diangkut, nilai F untuk semua uji menunjukkan hasil yang signikan. Oleh karena itu dapat disumpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signikan untuk kinerja kecepatan kapal dan susut muatan menurut tipe kapal dan kargo yang tests of between subjects eects menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tipe kapal dengan kecepatan kapal. Hal ini ditunjukkan dari nilai F dengan signikansi 0,001. Namun, tidak ada hubungan antara tipe kapal dengan susut muatan sebagaimana ditunjukkan dari nilai F dengan signikansi 0,796. Sedangkan kargo yang diangkut secara signikan mempengaruhi susut muatan. Hal ni ditunjukkan dari nilai F dengan signikansi 0,008. Namun, tidak ada hubungan antara cargo yang diangkut dengan kecepatan kapal sebagaimana ditunjukkan dari nilai F dengan signikansi 0,357. Secara bersama-sama, kombinasi dari tipe kapal dan kargo yang diangkut berpengaruh signikan terhadap kecepatan kapal yang ditunjukkan dengan nilai F dengan signikansi 0,001. Akan tetapi, tidak berpengaruh signikan terhadap susut muatan, sebagaimana ditunjukkan pada nilai F dengan signikansi 0, kecepatan rata-rata kapal tipe GP dengan ukuran ± DWT lebih baik daripada kapal tipe MR dengan ukuran ± DWT. Bila diperbadingkan dengan standar kecepatan kapal yang diberlakukan di Pertamina, bahwa untuk kapal MR adalah 12 knot dan kapal GP adalah 11 knot, maka kinerja kecepatan kapal tertinggi ditunjukkan oleh kapal tipe GP angkutan minyak mentah yaitu knot, sedangkan kinerja kecepatan kapal terendah ditunjukkan oleh kapal MR angkutan minyak mentah yaitu susut muatan rata-rata kapal tipe MR lebih baik daripada kapal tipe GP, dan kinerja kapal yang terbaik adalah kapal tipe MR angkutan minyak mentah yaitu sedangkan terburuk ditunjukkan oleh kapal tipe GP angkutan komponen BBM yaitu Bila dibandingkan dengan standar kinerja kapal di Pertamina yaitu maka dapat dinyatakan bahwa secara rata-rata kinerja kapal tipe GP dan MR sudah memenuhi analisis MANOVA untuk uji multivariate didapatkan nilai F untuk Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root memiliki signikansi yang lebih kecil dari Oleh karena itu, kita dapat simpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signikan untuk kinerja kecepatan kapal dan susut muatan menurut tipe kapal dan kargo yang hasil tests of between subjects eects, kita dapat simpulkan bahwa secara bersama-sama, kombinasi dari tipe kapal dan kargo yang diangkut berpengaruh signikan terhadap Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 201752kecepatan kapal yang ditunjukkan dengan nilai F dengan signikansi tetapi keduanya tidak berpengaruh signikan terhadap susut muatan, sebagaimana ditunjukkan pada nilai F dengan signikansi penelitian dapat diterapkan sebagai masukan dalam pemeliharaan kapal setelah diketahui kinerja kapal. Kapal-kapal dengan kinerja kecepatan yang handal yaitu kapal tipe GP angkutan minyak mentah agar terus dipertahankan kinerjanya sementara kapal dengan kinerja kecepatan rendah yaitu kapal tipe MR angkutan minyak mentah agar dilakukan pemeliharaan saat dry-dock. Kapal-kapal dengan kinerja susut muatan yang sudah menenuhi standar agar dapat dipertahankan, sedangkan kapal-kapal dengan kinerja susut muatan diluar batas toleransi agar dilakukan review lebih lanjut terhadap pihak kapal dan pihak darat. Kinerja kapal yang handal berdampak positif pada kelancaran distribusi BBM dan pengangkutan minyak mentah yang menjadi tugas pokok memperhatikan banyaknya jenis kinerja kapal yang harus dikelola, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat signikansi pengaruh tipe kapal dan kargo yang diangkut terhadap kinerja-kinerja lainnya, yaitu kinerja keuangan, kinerja keselamatan, dan lain-lain. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk menjelaskan lebih dalam pengaruh usia kapal terhadap kinerja operasional kapal, atau dapat pula dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh rute kapal terhadap kinerja susut Terima KasihTerima kasih kepada manajemen dan staf PT Pertamina Persero khususnya unit bisnis Perkapalan yang telah membantu selama pengumpulan Pustaka[1] Pemerintah Republik Indonesia. 2008. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Jakarta ID Sekretariat Negara.[2] Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD.[3] Branch AE, Robarts M. 2014. Branch’s Element of Shipping, Ninth Edition. New York US Routledge.[4] [BIMCO] Baltic and International Maritime Council. 2015. The Shipping KPI Standard Copenhagen DM BIMCO.[5] Rencher AC. 2002. Methods of Multivariate Analysis. New York US John Wiley & Sons, Inc.[6] Jensen AK, Bergqvist RY, Hjelle HM, Lekakou MB. 2016. The Perception and Image of Shipping. WMU Journal of Maritime Aairs, 15141-78.[7] Chen KK, Chang CT, Lai CS. 2009. Service Quality Gaps of Business Customers in The Shipping Industry. Transportation Research Part E Logistics and Transportation Review, 451222–237.[8] Zeithaml VA, Parasuraman A, Berry LL. 1990. Delivering quality service Balancing customer perceptions and expectations. New York US Free Press.[9] Senarak C, Suthiwartnarueput K, Pornchaiwiseskul P. 2016. The Analysis of Garbage Management Tools Based on the Levels of Transactional Collaboration between Shipping Company and Seaport. Applied Environmental Research, 38259 – 75.[10] Al‐Aali A. 1995. Obstacles Facing Saudi Arabian Food and Chemical Exporters, International Journal of Commerce and Management, 5317-31. 53Perbandingan Kinerja Kapal-Kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero, Catur Winarto, Budhi Hascaryo Iskandar, Yandra ArkemanTabel L2. Tests of between subjects eectsSumber Hasil analisis, 2016Tabel L1. Multivariate testsdSumber Hasil analisis, 2016Lampiran Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 201754Halaman ini sengaja dikosongkan ... Medium fully refrigerated Midsize is a gas tanker vessel with a fullyrefrigerated system built for transporting liquid gas on low temperature and athmospheric tanker vessels have prismatic-shaped cargo compartements made of nickel steel, enabling the loading cargoes on temperature up to-48°C. Very Large Gas Carrier VLGC vessels have a loading capacity more than m 3 Winarto et al., 2017. This kind of vessels are equipped with reliquefaction system for handling cargoes during loading, voyaging, or unloading. ...Fitri SupraptiSusanto SusantoDeri HendrawanRetno AnggoroTransport of liquefied hydrocarbon gases and their derivatives methane, ethane, propane, butane, ethylene, propylene and other liquefied gases is done using gas carrier tankers. Large gas carriers are equipped with re-liquefaction system to handle cargo during the process of loading, voyaging, and unloading. A reliquefaction system is installed on gas carriers to handle the Boil off-gas BOG problem. Operation constraints Reliquefaction system operating the reliquefaction system include the compound characteristics, liquefaction unit operating conditions, and system performance. These issues also hinder the BOG liquefaction process. This research sought to investigate the whole operation process of the system. This case study was conducted by observing the objects directly on the MT. Chinagas Legend vessel whose main cargoes are LPG. In case studies, research is carried out by studying the phenomenon of case problems that occur directly on the object. The identified problems and its resolutions could add valueable information to science. The research results revealed that MT. Chinagas Legend had a reliquefaction system with 2-stage or 3-stage options. The former type was used for butane C4H10 cargoes and the latter was used for propane C3H8 cargoes. The common problem in the process of reliquefaction systems was the presence of contaminants carried with seawater and clogging the filters. A leak in the intake or discharge valve slowed down the reliquefaction process and rendered it ineffective. The problems can be overcome through periodic routine inspections on components that are directly in contact with sea water, such as sea water filters.... PT Crieta Logistics has several activities where each activity has a potential occupational accident hazard, one of which is the loading/unloading process where workers deal with various types of loads which may include chemicals or flammable substances which will increase the potential hazard if workers do not handle them in accordance with procedures. and the use of material handling tools that can increase the potential for work accident hazards if not used according to procedures [3]. ...... 2020 Ada beberapa jenis kapal antara lain kapal roro, feri, pesiar, kargo, bulk carrier, tongkang dan tanker. Kapal Tanker Winarto, Iskandar, & Arkeman, 2017 adalah kapal yang diperuntukan untuk mengangkut minyak atau produk turunannya. Jenis utama kapal tanker termasuk tanker minyak, kimia, dan pengangkut LNG Liquid Natural Gas ... Safuan DrTondi AlkadriTujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis penipuan yang dilakukan oleh kapal dan pelabuhan yang “tidak bermoral” dan bagaimana PT XYZ mencegah penipuan tersebut saat mengirim kargo tanker. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang didapat melalui observasi dan wawancara yang mendalam terhadap pihak-pihak yang terkait langsung dengan operasional di lapangan maupun manajamen. Data tersebut kemudian di analisis dan di konfirmasi kembali kepada pihak terkait agar didapat daya yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian menemukan bahwa tindakan kecurangan yang sering dilakukan oleh awak kapal atau “oknum” Vessel Fraud adalah sebagai berikut; a. memanipulasi dokumen pengisian bahan bakar; b. mengurangi jumlah kargo yang diterima. Sementara itu, tindakan curang yang sering dilakukan oleh para pelabuhan “oknum” pelabuhan adalah sebagai berikut; a. bekerja sama dengan "oknum" kapal mengenai kegiatan bunkering; b. bekerja sama dengan "oknum" kapal mengenai pengurangan jumlah kargo. Untuk meminimalisir kecurangan yang ada, PT. XYZ menerapkan program sistem manajemen keamanan yang terdiri dari CCTV, Vessel Tracking, Sealing Access dan Online Reporting. Dengan adanya program ini terjadi penurunan jumlah tindakan fraud sebesar 90% jika dibandingkan dengan sebelum adanya program tersebut. Dengan menerapkan pengendalian internal melalui sistem manajemen keamanan yang efektif dan efisien serta ekonomis, perusahaan dapat lebih bersih dari penipuan dan lebih efisien. Keywords Kecurangan; Logistik; Security Management System; ShippingMarine garbage reception facilities can effectively prevent marine pollution when adequately implemented together with other management tools. This paper analyzes the garbage management policy based on transactions between shipping companies and the seaport. Multivariate analysis of variance MANOVA was used to scrutinize the influence of transactional collaboration independent variable on the different reasons for using GRF of the shipping firms dependent variable. The study indicates that the motivations of ship operators identified as laws and regulations, navigation limitations, partnerships, competitiveness and environmental consciousness, varies depending on frequency of transaction during the year. Management policies varied by ship operator. In addition, an over-optimistic perception of the state of the marine environment appears to prevail among shipping companies. Nevertheless, the majority of respondents reported concerns over the dangers of ship-generated garbage to the environment as well as marine wildlife. This study highlights the need for technical cooperation and greater exchange of knowledge among port authorities, shipping firms and other environmental related image of the shipping industry plays a vital role in developing maritime transport as a major future, sustainable transport alternative. In particular, it is crucial to understand the image the shipping industry has among young people and the anatomy of the concept in order to be able to effectively promote careers in shipping, to cultivate shipping as an attractive labour market, and to develop attractive educational programmes. The focus of this paper is the image of the shipping industry. This study reports on the findings of a large- scale survey of the image of shipping- and image-related concepts among upper secondary school pupils in Sweden, Norway and Greece. We define and analyse empirically by means of multivariate statistical analysis the anatomy of the image concept. We identify various image dimensions, estimate how young people rate the shipping industry along these dimensions and estimate their relative importance to young people who are planning their future careers. The results from this study can be used as a base for describing and explaining the images that young people have of the shipping industry. Such knowledge is fundamental for deriving and developing constructive strategies to promote careers in shipping, to adapt shipping to the expectations of young people and to develop creative and relevant educational programmes. Finally, understanding the image of shipping among young people is important not only for the shipping industry, but for other stakeholders as well, such as ship-owners associations, trade associations, labour unions, transport authorities and administrations and policy makers at the national and supra-national level. Abdulrahman Al-AaliThis study examined responses from 58 food and chemical exporters in Saudi Arabia. Managerial perceptions on 24 export obstacles that were derived from the literature are analyzed and reported. The single most important obstacle perceived by the sample exporters is fierce competition in foreign markets. Competition is followed by high cost of imported raw materials, absence of information about foreign markets, wide fluctuations in the foreign exchange rate, and high overseas transportation costs. The eight categories of the obstacles are market information, competition, shipping, government policy, foreign market risks, export procedures, production/marketing cost, and internal/technical problems. MANOVA analysis showed that chemical and food exporters are statistically different in their mean response to these obstacles. ANOVA pinpointed those variables that are different at the .05 level. They are risks involved in selling abroad, language and cultural differences, complex export procedures, lack of adequate export revenue insurance program, and absence of an export management and consulting company. Managerial and policy implications are discussed. Further, recommendations for tackling the top export obstacles are paper extends the gaps model of [Zeithaml, Parasuraman, A., Berry, L. 1990. Delivering Quality Service Balancing Customer Perceptions and Expectation. The Free Press, New York] from the service provider to the business customer side by examining two service quality SQ gaps. One is the SQ gap between types of business customers and the other is the SQ gap among employee statuses of business customers. Besides that, the five-factor SERVQUAL measure as the initial hypothesized model is also tested. The applicability of SERVQUAL to measuring the perceived SQ of customers in the shipping industry of Taiwan is rejected empirically. The existence of the two hypothesized gaps is verified by the method of Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang PelayaranPemerintah Republik IndonesiaPemerintah Republik Indonesia. 2008. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Jakarta ID Sekretariat Element of Shipping, Ninth EditionA E BranchM RobartsBranch AE, Robarts M. 2014. Branch's Element of Shipping, Ninth Edition. New York US Routledge.
Kelebihandan kekurangan Mesin 2 Tak. Kelebihan Mesin 2 Tak. Desain & konstruksi sederhana - Tidak memiliki katup. dan digantikan oleh port inlet & outlet yang membuatnya lebih sederhana. Lebih bertenaga: - Pada mesin 2 tak, setiap langkah alternatif adalah power stroke tidak seperti stroke 4 di mana daya diberikan setiap 4 stroke. Ini akan